
prabu
"Kitab Musarar dibuat tatkala Prabu Jayabaya di Kediri yang gagah perkasa, Musuh takut dan takluk, tak ada yang berani."
Lifestyle And Business.Meskipun demikian, kenyataannya dua pujangga yang hidup sezaman dengan Prabu Jayabaya yakni Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, sama sekali tidak menyebut dalam kitab-kitab mereka: Kakawin Bharatayuddha, Kakawin Hariwangsa dan Kakawin Gatotkacasraya, bahwa Prabu Jayabaya memiliki karya tulis. Kakawin Bharatayuddha hanya menceritakan peperangan antara kaum Korawa dan Pandawa yang disebut peperangan Bharatayuddha. Sedangkan Kakawin Hariwangsa dan Kakawin Gatotkacasraya berisi tentang cerita ketika sang prabu Kresna, titisan batara Wisnu ingin menikah dengan Dewi Rukmini, dari negeri Kundina, putri prabu Bismaka. Rukmini adalah titisan Dewi Sri.
Jangka Jayabaya yang paling dikenal luas oleh masyarakat Indonesia ialah ramalannya akan datangnya penjajah bertubuh pendek, berkulit kuning, dan hanya seumur tanaman jagung. Penjajah itu kita yakni sebagai bangsa Jepang, yang menduduki Indonesia selama lebih kurang 3,5 tahun, antara tahun 1942-1945. Tanaman jagung, kata guru saya dulu, umurnya sekitar 3,5 bulan. Bukankah 3,5 bulan dan 3,5 tahun adalah waktu yang berbeda? Ya, jelas berbeda, tetapi—kata pendukung Jangka Jayabaya —keduanya sama-sama merujuk pada waktu yang relatif singkat bagi kehidupan umat manusia. Jadi, Jayabaya telah meramalkan peristiwa yang tepat tentang kedatangan penjajah Jepang; dan karena itu, diam-diam kita suka menanti-nanti ramalan Jayabaya yang lain, khususnya yang bertalian dengan Satrio Piningit. Figur yang bakal muncul ke kursi kekuasaan secara tak terduga, yang melalui langkah-langkahnya Indonesia akan mencapai kemakmuran lahir dan batin. Jangka Jayabaya
Sumber : jayabhaya.com
wikipedia.org
politik.kompasiana.com
You might also like: