PULSAGRAM Tempat Deposit Pulsa
Pulsagram merupakan sebuah tempat untuk deposit dan mengembangkan bisnis perdagangan pulsa Online, Pulsagram dibawah PT Bimasakti Multiweath yang bergerak dalam bisnis pulsa.
OKTAFX Broker Forex Dengan Spread O.1 Pips
OctaFX adalah broker forex yang diakui di seluruh dunia. OctaFX menyediakan layanan broker forex untuk klien di lebih dari 100 negara di dunia..
Instaforex Broker
Perusahaan InstaForex memberikan layanan trading mata uang secara lengkap di pasar forex keuangan Internasional. Arah kerja perusahaan utamanya adalah: Memberikan layanan investasi yang berkualitas yang ditujukan untuk mendapatkan keuntungan spekulatif pada pasar keuangan internasional.
Desa Jatisarono
Jatisarono adalah sebuah desa di tepian sungai progo, jatisarono ini wilayahnya terbentang di sebelah Timur pegunungan menoreh.
Jayabhaya Dot Com
Website dengan terobosan baru yang akan memberikan informasi Bisnis dan Gaya hidup Modern, Selamat datang dan selamat bergabung dengan Komunitas Bisnis Masa Depan.
Tank Leopard Merusak Jalan?
Hatta Rajasa
Pada tahun 1999, pria yang semasa muda pernah aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) itu lolos ke Senayan dan langsung menduduki jabatan Ketua Fraksi Reformasi DPR.
Karier Hatta Rajasa cukup gemilang. Baru dua tahun menjabat anggota DPR, lulusan perminyakan di Institut Tekonologi Bandung (ITB) itu dipercaya menjadi Menteri Riset dan Teknologi pada Kabinet Gotong Royong hingga 2004.
Pada tahun pertama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla yang disebut Kabinet Indonesia Bersatu, Hatta diangkat menjadi Menteri Perhubungan. Pada 2007-2009, SBY mengangkat Hatta sebagai Menteri Sekretariat Negara Kabinet Indonesia Bersatu. Kariernya di pemerintah terus menanjak. Pada tahun 2009, dia menjabat Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian).
Keputusan mengejutkan diambil Hatta pada Selasa 13 Mei 2014 lalu. Dia memutuskan mundur dari jabatan Menko Perekonomian karena ingin maju mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014.
Sosok relijius dan pluralis ini dikenal sebagai pekerja keras. Hal itu tidak lepas dari pengalaman hidupnya yang terlahir dari keluarga sederhana. Bahkan sejak duduk di sekolah dasar, dia sudah tidak terlalu bergantung dengan keluarga.
Saat itu Hatta sudah dititipkan di rumah pamannya di Palembang. Sebab jarak sekolahnya lebih dekat bila dibandingkan dengan rumah orangtuannya.
Semasa kuliah di ITB, dia aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan dan diangkat sebagai wakil ketua Himpunan Mahasiswa Tehnik Perminyakan ITB dan Senator Mahasiswa ITB.
Dia juga dikenal sebagai sosok yang mampu menempatkan diri dengan memegang prinsip "the right man at the right place". Saat menjabat menteri, dia jarang berbicara politik. Untuk aktivitas politik, dilakukannya pada sabtu dan minggu dalam kapasitas sebagai fungsionaris partai.
Hatta memiliki segudang penghargaan. Di antaranya penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana dari Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2013, Narasumber/Pejabat Yang Paling Mudah Dihubungi Wartawan dari Persatuan Wartawan Indonesia Jaya pada tahun 2013.
Kemudian, Economic Booster of The Year dari Indonesia Property&Bank pada tahun 2013, Reformasi Award dari Pro Democracy pada tahun 2013, Pemimpin Pembangunan Ekonomi Nasional dari Persatuan Wartawan Indonesia Cabang Jawa Timur di tahun 2013, The Rising Stars’s Men Obsession’s 9 Young Leaders 2013-2014 dari Men Obsession’s.
Lalu, Gwanghwa Medal dari The First Rank of the Order Of Diplomatic Service Merit, Republic of Korea Jakarta pada tahun 2012, Pemimpin Perubahan 2011 dari Republika, Public Policy Award dari Asia Society pada tahun 2011, Ganesha Prajamanggala Bakti Kencana dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 2011, Charta Politica Award di tahun 2010 serta Ganesha Prajamanggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 2009 yang lalu.
Saat ini Hatta Rajasa telah resmi menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Pasangan ini diusung oleh Koalisi Merah Putih yang beranggotakan Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golkar, Partai Bulan Bintang.
Prabowo Subianto
https://twitter.com/Prabowo08
Jusuf Kalla
Awal nama Kalla dikenal pada tahun 1968, saat dirinya menjadi CEO NV Hadji Kalla. Di bawah kepemimpinan Kalla, perusahaan NV Hadji Kalla berkembang kian pesat. Dari semula hanya sekedar bisnis ekspor-impor menjadi meluas ke bidang perhotelan, konstruksi penjualan kendaraan, kelapa sawit, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, dan telekomunikasi.
Karir politiknya bermula saat dirinya menjabat sebagai ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) cabang Sulawesi Selatan pada tahun 1960-1964. Berlanjut menjadi ketua HMI cabang Makassar pada tahun 1965-1966. Tak puas sampai di sana, pada tahun 1967-1969 Kalla menjadi ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanudin dilanjutkan sebagai ketua Dewan Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) pada tahun 1967-1969.
Bakat dagang yang diturunkan oleh sang ayah rupanya tak menguap sia-sia. Sebelum terjun di dunia politik, Kalla sempat menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda). Anak dari pasangan H. Kalla dan Athirrah ini dulunya dikenal sebagai pengusaha muda dari perusahaan milik keluarga bendera Kalla Group.
Pada tahun 1965, setelah pembentukan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), Kalla terpilih menjadi ketua Pemuda Sekber Golkar Sulawesi Selatan dan Tenggara (1965-1968). Di tahun yang sama, saat Kalla tengah menyelesaikan tugas akhir, dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan periode 1965-1968. Karir politik Kalla seketika melesat saat dirinya terpilih menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 1982-1987 mewakili Golkar dan pada tahun 1997-1999 mewakili daerah.
Sebelum terpilih menjadi ketua umum partai Golkar pada tahun 2004, Kalla sempat terpilih menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid selama enam bulan (1999-2000). Pada masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, Kalla kembali diangkat menjadi menteri. Kali ini sebagai Menteri Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia (Menko Kesra), di tengah jalan Kalla mengundurkan diri karena berniat maju mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kemenangan telak membuat pasangan SBY-JK melenggang menuju istana negara untuk disahkan sebagai presiden dan wakil presiden periode 2004-2009. Dengan terpilihnya presiden dan wakil presiden baru tersebut merupakan pasangan hasil pemilihan pertama langsung dari rakyat Indonesia.
Selepas jabatan sebagai wakil presiden pada tahun 2009, suami dari Mufidah Jusuf dan ayah dari lima orang anak serta sembilan cucu ini menjabat sebagai ketua Palang Merah Indonesia periode 2009-2014.
Pada bulan September 2011, Kalla mendapatkan gelar Doctoral Causa keempatnya dari Universitas Hasanudin Makasar bidang perekonomian dan politik. Saat ditanya komentarnya, dirinya berpesan bahwa, jangan pernah memberikan jualan politik yang berisi janji-janji, tetapi bagaimana masyarakat adil dan sejahtera terwujud. Pemimpin yang membina kemakmuran tanpa pemerataan adalah masalah besar. Keadilan boleh susah, tetapi harus susah bersama. Maju dan sejahtera pun harus bersama.
Selain itu, pada Desember 2011 Kalla berhasil mendapatkan penghargaan BudAi (Budaya Akademik Islami) dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang dan Penghargaan Tokoh Perdamaian dalam Forum Pemuda Dunia untuk Perdamaian di Maluku, Ambon, 2011.
Penghargaan lain diberikan kepada Kalla yakni penghargaan Dwidjosowojo Award dari Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 pada bulan Januari 2012 dan penghargaan The Most Inspiring Person pada bulan dan tahun yang sama disematkan atas prestasi yang telah diukir. Penghargaan tersebut diberikan oleh Men's Obsession, majalah prestasi dan gaya hidup.
Kini, di tengah kesibukannya sebagai ketua umum Palang Merah Indonesia, Kalla masih menyempatkan waktu untuk bermain dengan cucu-cucu kesayangannya. Dia juga terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) dalam Muktamar VI DMI untuk periode 2012-2017.
Gubernur DKI Jakarta 2012 sd sekarang.
Joko Widodo
Sebelumnya, Jokowi menjabat Walikota Surakarta (Solo) selama dua periode, 2005-2010 dan 2010-2015, namun baru 2 tahun menjalani periode keduanya, ia mendapat amanat dari warga Jakarta untuk memimpin Ibukota Negara. Dalam masa jabatannya di Solo, ia didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Ia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Masa kecil Jokowi
Joko Widodo lahir dari pasangan Bpk. Noto Mihardjo dan Ibu Sujiatmi Notomiharjo. Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan. Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai pekerjaan menggergaji di umur 12 tahun. Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali di masa kecil mempengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi Walikota Surakarta saat harus menertibkan pemukiman warga.
Masa kuliah dan Berwirausaha
Dengan performa akademis yang dimiliki, ia diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya.
Selepas kuliah, Jokowi bekerja di BUMN, namun tak lama memutuskan keluar dan memulai usaha dengan menjaminkan rumah kecil satu-satunya, dan akhirnya berkembang sehingga membawanya bertemu Micl Romaknan, yang akhirnya memberinya panggilan yang populer hingga kini, Jokowi. Dengan kejujuran dan kerja kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa berkeliling Eropa yang membuka matanya. Pengaturan kota yang baik di Eropa menjadi inspirasinya untuk diterapkan di Solo dan menginspirasinya untuk memasuki dunia politik. Ia ingin menerapkan kepemimpinan manusiawi dan mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya.
Karier Politik Jokowi Sebagai Walikota Surakarta
Dengan berbagai pengalaman di masa muda, Jokowi mengembangkan Solo yang buruk penataannya dan berbagai penolakan masyarakat untuk ditertibkan. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan dan menjadi kajian di Universitas Luar Negeri.
Pendidikan
SDSDN 111 Tirtoyoso Solo
SMP Negeri 1 Surakarta
SMA Negeri 6 Surakarta
Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada Lulusan 1985
Karir
Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990)
Ketua Bidang Pertambangan & Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996)
Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta (2002-2007)
Walikota Surakarta (2005-2012)
Pengusaha Mebel dan Pertamanan